Reaksi kimia dalam pembuatan kembang api

      Tidak terasa sebentar lagi kita sudah lebaran yang menandakan waktu ramadhan telah selesai, ngomongin soal lebaran dibenak kita pasti mikirin, ketemu keluarga, makan-makan bersama dan takbiran. Di malam takbiran ini kita sering mengadakan takbir keliling, dan juga menyalahkan kempang api kan? Kembang api!! Siapa sih yang tidak suka melihat dan main kembang api? Kira-kira bagaimana reaksi kimianya dan bagaimana bisa kembang api berwarna-warni?

         Pada abad ke-9 setelah Masehi, para ahli alkimia Tiongkok bereksperimen tentang bahan kimia apa yang dapat memperpanjang umur manusia, yaitu elixir. Kemudian secara tidak sengaja bahwa belerang bereaksi dengan kalium nitrat secara eksoterm. Tak lama setelah itu, ditemukan petasn pertama yang berbahan kalium nitrat, berkambanga dan arang atau dikenal black powder

     Kembang api pertama kali dikenalkan di Tiongkok dan India sebagai festival keagamaan. Pada abad ke-16, kembang api mulai masuk ke eropa. Pada abad ke-17 untuk pertama kalinya kembang api berwarna biru yang menggunakan stibium sulfidaa. Pada tanggal 1801, kimiawan Prancis menemukan metode pembuatan kembang api berwarna-warni dengan aneka bahan kimia.

       Reaksi kimia kembang api pertama, 

4 KNO3(s) + 7 C(s) + S(s) = 3 CO2(g) + 3 CO(g) + 2 N2(g) + K2CO3(g) + K2S(s)

Namun reaksi yang sesungguhnya tidak sesederhana itu. Misal, reaksi untuk campuran 75,7% : 11,7% : 9,7% : 2,9% (m/m/m/m) KNO3 : C : S : H2O adalah sebagai berikut:

75 KNO3(s) + 95 C(s) + 29 S(s) + 16 H2O(g) = 56 CO2(g) + 14 CO(g) + 35 N2(g) + 3 CH4(g) + 2 H2S(g) + 4 H2(g) + 19 K2CO3(g) + 7 K2SO4(s) + 2 K2S(s) + 8 K2S2O(s) + 2 KSCN(s) + (NH4)2CO3(s)

      Mulai sejak perang dinua ke-2, senyawa perklorat mulai menggantikan kalium nitrat sebagai oksidator dalam pembuatan kembang api.

KClO4(s) + 4 C(s) = 4CO(g) + KCl(s)

Kembang api sendiri mulai hadir dengan berbagai macam bentuk dan varian. Selain itu, kembang api juga bisa direkayasa menggunakan teknologi komputer. 

   Warna kembang api berasal dari peristiwa Incandescence dan luminescence. Cahaya Incandescence dihasilkan ketika zat tambahan tertentu falam kembang api mencapai suhu tinggi, pancaran lampu wolfram dan pelebur besi termasuk ke peristiwa Incandescence. 

Cahaya Luminescence ketika elektron dan ion logam tertentu tereksitasi ketingkat energi tertentu kemudian turun kembali ketingkat energibyang lebih rendah dan melepaskan energi cahaya.

     Warna-warni kembang api berasal.

Mengenal kalium sianida, zat mematikan di sate beracun

    Baru-baru ini seorang anak meninggal setelah memakan sate salah sasaran yang mengandung kalium sianida. Sate tersebut awalnya sih mau dikirimkan oleh seorang wanita kepada mantan pacarnya, "mungkin dia patah hati kali yee".

    Sebelum lanjut, apa sihh kalium sianida itu? Kalium sianida atau bisa disebut potasium sianida yang memiliki rumus senyawa KCN, berbentuk garam kristal tak berwarna yang sekilas mirip dengan gula dan sangat larut dalam air. Meski mirip dengan gula namun sebenernya pengaruhnya sangat-sangat berbeda dengan gula, bukanya bikin makanan jadi manis, kalium sianida bisa jadi racun yang mematikan kalau dikonsumsi sama kita.

    Terus seberapa bahaya sihh kalium sianida? Yang pertama, dipakai dipertambangan biasanya digunakan untuk misahin emas dan perak dari batuan, bukan hanya misahin emas dan perak tapi juga untuk sintesis organik dan juga galvanisasi. Penggunaanya aja diawasi sangat ketat dan sangat berbahaya jika dikonsumsi oleh kita.

    Kedua, bikin kehilangan Oksigen, lho kok bisa? Iya jadi jika termakan, zat ini bisa membuat sel dalam tubuh kita nggak bisa memproses oksigen, sehingga akan menimbulkan rasa mual, sakit kepala, sampai kehabisan oksigen.

    Ketiga, Dosis kecil mematikan, bayangkan saja dosis kecil aja mematikan apalagi besar. Jadi kita umpamakan orang berbobot 50 kg, dengan dosis 0,3 gram kalium sianida alias seujung pulpen saja bisa mematikan. Zat ini juga sangat berbahaya jika terhirup atau tersentuh.